Keperawatan Komplementer - Konsep Prana
Friday, 13 December 2013
Edit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGGUNAAN PRANA
Penyembuhan dengan Prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit fisik, tetapi juga duduk masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu dikarenakan kualitas energi Prana membentuk pribadi dan diri manusia. Energi Prana menghipnotis cara orang berfikir, menghipnotis seseorang dalam bertindak, menghipnotis dalam mengambil keputusan dan menghipnotis kehidupan seseorang secara holistik.
Prinsip-prinsip dasat transfer energi merupakan konsep ilmiah, sanggup diterapkan dalam masalah penyembuhan prana dimana energi prana yang dipakai untuk menghipnotis reaksi dalam tubuh, dengan demikian menyembuhkan penyakit apapun yang ada dalam tubuh. Konsep dasar yakni bahwa ketika seseorang menderita penyakit, prana atau tingkat energi terpengaruh. Penyembuhan Prana membantu seseorang untuk memulihkan energi vitalnya dengan bekerja pada chakra prana pasien dan aura.
Penyembuhan Prana bekerja pada dua aturan dasar – aturan pemulihan diri dan aturan energi kehidupan. Hukum pemulihan diri menyatakan bahwa badan mempunyai kekuatan atau kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri sedangkan aturan energi kehidupan menegaskan bahwa energi kehidupan atau prana sanggup dipakai untuk mempercepat proses penyembuhan. Proses penyembuhan prana menegaskan bahwa energi prana benar-benar sanggup menghipnotis reaksi kimia dalam badan untuk menyembuhkan penyakitnya.
1.2 PROSES PENYEMBUHAN MELALUI PRANA
Penyembuhan prana sanggup dipakai untuk kondisi gangguan spiritual, psikologis dan fisik. Seperti dengan mengobati pasien melalui aura mereka. Pengobatan ini sangat non-invasif. Penyembuhan Prana disebut sebagai sumber terapi alternatif selain penggunaan obat.
Praktisi akan memakai tangan mereka untuk menyerap dan menyalurkan prana itu ke daerah-daerah di mana energi aura pasien yang sakit, menghilangkan energi jelek dan menggantinya dengan energi segar. Hasilnya sering langsung. Karena penyembuhan Prana bekerja pada “tubuh energi”, ia bisa mengambil gangguan potensial atau penyakit sebelum mereka terwujud dalam pasien. Setiap sesi pengobatan diubahsuaikan dengan kondisi dan kombinasi spesifik warna energi dan getaran yang dipakai untuk imbas pengobatan atau penyembuhan.
Sementara penyembuhan prana sanggup dilakukan secara sanggup bangun diatas kaki sendiri atau digabungkan dengan pengobatan kedokteran modern. Jika Anda menderita duduk masalah serius atau persisten, praktisi akan mendorong Anda untuk konsultasi dengan dokter serta melanjutkan pengobatan secara medis.
1.3 DAMPAK TERAPI PRANA
1. Dampak Positif
· Menyembuhkan gangguan fisik atau psikologis kronis dan akut
· Dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dan membantu untuk mencapai tujuan, dan makmur dalam pribadi maupun kehidupan professional
· Membantu untuk menanamkan sejumlah spiritualitas dalam praktisi dari bentuk terapi
2. Dampak Negative
Sampai ketika ini, belum ditemukan adanya imbas samping sesudah seseorang di terapi dengan energi prana. Akan tetapi, penanganan memakai energi prana yang kurang tepat, bisa memicu gangguan penyakit ringan menyerupai pendengaran berdengung, muncul alergi dan beberapa anggota badan menyerupai jari kelingking tangan kesemutan. Oleh alasannya yakni itu, jikalau ingin mendapat pengobatan dengan energi prana pastikan praktisi yang didatangi merupakan praktisi yang telah bersertifikat nasional dan di keluarkan oleh asosiasi prana ternama, menyerupai dari Asosiasi Prana Indonesia. dan jika ingin mencar ilmu penyembuhan dengan prana, pastikan untuk mencari seorang guru pembimbing yang kompeten dan telah berpengalaman.
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 PENGERTIAN PRANA
Prana yakni istilah sansekerta yang berarti energi vital atau daya hidup yang menunjukkan kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk kehidupan manusia. Prana yakni universal. Di China disebut Chi, di Jepang Ki, di Yunani Pneuma, di Polynesia Mana, dan dalam bahasa Ibrani disebut dengan Ruah yang kesemuanya mempunyai arti yang sama yaitu ‘Nafas Kehidupan’.
Prana merupakan energi yang berorientasi terhadap makrosmos. Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini yakni : Reiki, Ling Chi, Karuna, Seichim, Prana (Choa Kok Sui), Drisana, Neriya, Golden Triangle, Ra-Sheeba, dan lain-lain.
2.2 KONSEP DASAR PENYEMBUHAN PRANA
Dalam ilmu pengobatan kuno, terdapat lima tingkatan kemampuan penyembuhan:
1. Tingkat Pertama
Tingkat ini disebut tuena. Penyembuh memakai tangannya untuk mengurut dan memijat. Hal ini disebut juga dengan acupressure. Ini merupakan kemampuan tingkat pertama.
2. Tingkat Kedua
Pada tingkat ini, penyembuh memakai ramuan tumbuh-tumbuhan (herbal), kadang juga memakai ramuan yang berasal dari binatang serta mineral untuk menyembuhkan pasien.
3. Tingkat Ketiga
Pada tingkat ini, penyembuh memakai teknik akupunktur dan moxibustion. Menggunakan jarum untuk memperlancar pedoman energi.
4. Tingkat Keempat
Pada tingkat ini penyembuh menggunakan akupunktur sambil memproyeksikan chi pada jarum, meridian dan organ dalam. Ini merupakan teknik penyembuhan tingkat tinggi, di China untuk menguasai teknik penyembuhan ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.
5. Tingkat kelima
Merupakan kemampuan penyembuhan tingkat tertinggi, dilakukan dengan cara mengalirkan chi tanpa memakai jarum ataupun kontak fisik. Energi chi dialirkan dari jarak erat maupun jarak jauh, contohnya dari kawasan satu ke kawasan lainnya. Dalam kebudayaan China dan India kuno, teknik mengalirkan energi chi atau prana dalam jarak erat maupun jarak jauh tanpa merasa lelah ini pada ketika itu sangat dijaga kerahasiaannya dan hanya sangat sedikit orang yang bisa melakukannya.
2.3 INDIKASI
Indikasi dari terapi perana ini antara lain:
a. Bagi Terapis
1. Terapis tidak tertular atau tidak terkotori penyakit pasien, lantaran praktisi tidak menyentuh pasien dan ntidak menarik energi negatif dari badan pasien.
2. Terapis hanya menyalurkan energi positif selanjutnya energi positif ini bekeja mencari energi negatif yang terbanyak di dalam badan pasien dan mendorong keluar dari badan pasien.
3. Terapis tidak akan kelelahan atau kehabisan tenaga, lantaran hanya menyalurkan .
4. Terapis tidak mengolah maupun menahan nafas.
5. Semakin sering terapis melaksanakan penyambuhan atau penyaluran energi akan semakin baik sirkulasi energi positif didalam diri praktisi tersebut.
b. Bagi Pasien
1. Mampu mengoptimalkan metabolisme, kebugaran dan stamina badan secara jasmani.
2. Mampu mencapai tingkat kesehatan spiritual atau rohani badan yang lebih baik dan sehat.
3. Mampu mencapai tingkat kecerdasan badan secara jasmani dan spiritual atau rohani yang lebih baik.
4. Untuk aplikasi penyembuhan dan pemulihan badan (baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain).
5. Ketika penyembuhan dengan prana di kolaborasikan dengan pengobatan medis. Kesembuhan pasien bisa 2-3 kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan pengobatan hanya memakai obat medis saja.
2.4 KONTRAINDIKASI
Ada banyak sumber dari alam yang menghasilkan prana, tetapi tidak semua sumber sanggup bermanfaat baik untuk badan kita (baik secara jasmani dan, ataupun rohani). Oleh lantaran itu pasien yang akan melaksanakan terapi prana sebaiknya menentukan terapis yang berpengalaman atau yang telah kita percayai.
PROSEDUR TINDAKAN
PENERAPAN METODE PRANA KEPADA PASIEN
Menurut Pusat Pelatihan dan Penyembuhan Reiki dan Ling-Chi
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Persiapan Alat
· Tempat tidur, atau
· Kursi dengan sandaran
b. Persiapan Lingkungan
· Tempat nyaman dan damai semoga klien sanggup rileks
c. Persiapan Pasien
1) Dalam posisi duduk
· Pakai dingklik yang ada sandarannya
· Alas kaki dilepaskan telapak kaki eksklusif menyentuh lantai
· Telapak tangan terbuka, letakan di atas paha
· Duduk punggung tegak lurus, jangan bersandar
· Mata dipejamkan
· Pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaan sendiri kemudian pasrah
2) Dalam posisi berbaring atau tidur
· Usahakan posisi punggung dan kepala luruh atau datar, jangan pakai bantal
· Telapak tangan terbuka menghadap ke atas di letakan di samping tubuh
· Mata dipejamkan
· Pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaan sendiri kemudian pasrah
2. TAHAP PELAKSANAAN
1) Cuci tangan
2) Berdoa kepada Yang Mahakuasa Yang Maha Esa
3) Senyum semoga klien sanggup rileks
4) Posisi terapis dibelakang pasien
5) Membuka cakra mahkota dan aura sendiri
6) Membuka cakra mahkota dan aura pasien
7) Salurkan energi positif dengan cara merentangkan tangan 3-5 cm di atas pundak pasien (tidak menyentuh pasien)
8) Rileks, jangan tergesa-gesa
9) Niatkan penyembuhan terjadi kemudian pasrah
10) Bila final (setelah 10-15 menit)
11) Tutup aura pasien
12) Tutup aura sendiri dilanjutkan dengan doa sesuai dengan agama dan keyakinan sendiri
13) Sampaikan kepada pasien untuk buka mata secara perlahan, gerakan jari-jari kedua tangan perlahan-lahan, kemudian berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan pasien
14) Jangan menutup cakra mahkota pasien
15) Berterima kasih kepada Yang Mahakuasa Yang Maha Esa
16) Mencuci tangan
PANTANGAN:
1) Jangan melaksanakan terapi dalam keadaan emosi atau marah
2) Terapis dihentikan mendiagnosa penyakit pasien
DAFTAR PUSTAKA