Komunikasi Keperawatan - Komunikasi Massa
Friday, 13 December 2013
Edit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi massa tidak sanggup dipungkiri telah banyak membantu umat insan untuk mengatasi aneka macam kendala dalam berkomunikasi. Khalayak sanggup mengetahui apa yang terjadi di seluruh dunia jauh lebih cepat, bahkan sering kali khalayak lebih dahulu mengetahui apa yang terjadi jauh di luar negeri daripada di dalam negeri. Komunikasi massa ialah proses dimana organisasi media membuat dan membuatkan pesan kepada khalayak banyak (publik).
Media massa merupakan salah satu alat dalam proses komunikasi massa, alasannya ialah media massa bisa menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih banyak, heterogen, anonim, pesannya bersifat absurd dan terpencar. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa sering dipahami sebagai perangkat-perangkat yang diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang relatif singkat (McQuail, 2000:17). Media massa ialah media komunikasi dan informasi yang melaksanakan penyebaran informasi secara massa dan sanggup diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006:7).
Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers yang berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harafiah pers berarti cetak, dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak (print publications). Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas ialah mencakup segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio siaran dan televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor informasi (Onong 2002:145).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian komunikasi massa ?
1.2.2 Bagaimana ciri-ciri serta unsur-unsur komunikasi massa ?
1.2.3 Apa faktor-faktor yang menghipnotis reaksi khalayak pada komunikasi massa?
1.2.4 Bagaimana imbas komunikasi massa terhadap individu ?
1.2.5 Bagaimana tugas dan fungsi komunikasi massa ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian komunikasi massa
1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri serta unsur-unsur komunikasi massa
1.3.3 Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghipnotis reaksi khalayak pada komunikasi massa
1.3.4 Untuk mengetahui imbas komunikasi massa terhadap individu
1.3.5 Untuk mengetahui tugas dan fungsi komunikasi massa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai akronim dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang memakai media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai akronim dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka sanggup tersebar atau terpencar di aneka macam lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan sanggup memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai mencakup semua orang yang menjadi target alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran. Dalam memberikan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang bermacam-macam dengan jumlah banyak dengan memakai media yang mencakup : surat kabar, radio, televisi, film, dan lain-lain. Di bawah ini beberaa pengertian ihwal komunikasi massa sebagai berikut.
1. Menurut Bittner (1980:10) :
Komunikasi massa ialah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. ( ini mengundang banyak pertanyaan : apakah komunikasi massa itu pesan atu proses? Apa yang membedakan komunikasi massa daripada komunikasi interpersonal atau komunikasi medio?)
2. Menurut Gerbner (1967):
Komunikasi massa ialah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan forum dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas di miliki orang dalam masyrakat industri.
3. Menurut Maletzke (1963):
Komunikasi massa kita artikan setiap bentuk komunikasi yang memberikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak eksklusif dan satu arah pada publik yang tersebar.
Komunikasi masa di bedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa di alamatkan kepada sejumlah populasi dari aneka macam kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat alat khusus untuk memberikan komunikasi biar supaya komunikasi itu sanggup mencapai pada dikala yang sama semua orang yang mewakili aneka macam lapisan masyarakat.
Bentuk gres komunikasi sanggup di bedakan dari corak-corak yang usang alasannya ialah mempunyai karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relative besar, heterogen, dan anonym; pesan di sampaikan secara terbuka, seringkali sanggup mencapai kebanyakan khalayak secara serentak,bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
2.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Ciri-ciri komunikasi massa, berdasarkan Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) ialah sebagai berikut.
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
4. Mempunyai publik yang secara tersebar.
Pesan-pesan media tidak sanggup dilakukan secara eksklusif artinya kalau kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunike kita tadi harus diformat sebagai informasi atau artikel, kemudian dicetak, didistribusikan, gres kemudian hingga ke audien. Antara kita dan audien tidak bisa berkomunikasi secara langsung, sebagaimana dalam komunikasi tatap muka. Istilah yang sering dipakai ialah interposed. Konsekuensinya adalah, karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audien. Komunikasi berlangsung satu arah, dari komunikator ke audien, dan korelasi antara keduanya impersonal.
Karakteristik pokok ketiga ialah pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca, didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik keempat ialah adanya intervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima. Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai yang harus dipatuhi. Beberapa hukum sikap normatif ada dalam arahan etik, yang dibentuk oleh organisasi-organisasi jurnalis atau media.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak Pada Komunikasi Massa
1. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
Teori efek komunikasi massa dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam kurun ini. Dari awalnya, para peneliti percaya pada teori efek komunikasi “peluru ajaib” (bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi eksklusif dan secara besar oleh pesan media, alasannya ialah media dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik. Menurut model ini, kalau Anda melihat iklan Close Up maka sehabis menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close Up dikala menggosok gigi.
Kemudian pada tahun 50-an, ketika anutan hipotesis dua langkah (two step flow) menjadi populer, media efek dianggap sebagai sesuatu yang mempunyai efek yang minimal. Misalnya iklan Close Up dipercaya tidak akan secara eksklusif menghipnotis banyak orang-orang untuk mencobanya. Kemudian dalam 1960-an, berkembang wacana gres yang mendukung minimalnya efek media massa, yaitu bahwa efek media massa juga ditengahi oleh variabel lain. Suatu kekuatan dari iklan Close Up secara komersil atau tidak untuk bisa menghipnotis khalayak biar mengkonsumsinya, tergantung pada variabel lain. Sehingga pada dikala itu efek media dianggap terbatas (limited-effects model).
Sekarang sehabis riset di tahun 1970-an dan 1980-an, banyak ilmuwan komunikasi sudah kembali ke powerful-effects model, di mana media dianggap mempunyai efek yang kuat, terutama media televisi.Ahli komunikasi massa yang sangat mendukung keberadaan teori mengenai efek besar lengan berkuasa yang ditimbulkan oleh media massa ialah Noelle-Neumann melalui pandangannya mengenai gelombang kebisuan.
2. Uses, Gratifications and Depedency
Salah satu dari teori komunikasi massa yang terkenal dan serimg diguankan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa ialah uses and gratifications. Pendekatan uses and gratifications menekankan riset komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang memakai media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388). Di sini sikap dasarnya diringkas sebagai berikut :
Studi efek yang klasik pada mulanya mempunyai anggapan bahwa konsumen media, bukannya pesan media, sebagai titik awal kajian dalam komunikasi massa. Dalam kajian ini yang diteliti ialah sikap komunikasi khalayak dalam relasinya dengan pengalaman langsungnya dengan media massa. Khalayak diasumsikan sebagai potongan dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif dikala mengkonsumsi media massa. (Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345)
Disini khalayak diasumsikan sebagai aktif dan diarahkan oleh tujuan. Anggota khalayak dianggap mempunyai tanggung jawab sendiri dalam mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhinya. Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain. Riset yang dilakukan dengan pendekatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan masyarakat terhadap program radio berupa opera sabun dan kuis serta alasan mereka membaca informasi di surat kabar (McQuail, 2002: 387). Kebanyakan wanita yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka sanggup memperoleh citra ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa sanggup melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membeca surat kabar mereka selain menerima informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling aneka macam informasi dan rutinitas keseharian (McQuail, 2002: 387).
Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkum dalam sketsa media – persons interactions sebagai berikut:
· Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi.
· Personal relationships, yaitu persahabatan; kegunaan sosial.
· Personal identity, yaitu acuan diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai.
· Surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi) (McQuail, 2002: 388).
Seperti yang telah kita diskusikan di atas, uses and gratifications merupakan suatu gagasan menarik, tetapi pendekatan ini tidak bisa melaksanakan eksplorasi terhadap aneka macam hal secara lebih mendalam.
3. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan membuat suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory(teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda ihwal apa yang suatu medium sanggup berikan kepada Anda dan penilaian Anda ihwal materi tersebut. Sebagai contoh, kalau Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda bahagia dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal menyerupai ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
4. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak perkiraan kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu kekerabatan yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak mempunyai ketergantungan yang sama terhadap semua media. Lalu apa yang sebetulnya melandasi ketergantungan khalayak terhadap media massa ?
Ada dua jawaban mengenai hal ini. Pertama, khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang telah memenuhi aneka macam kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan saja. Jika misalnya, Anda mengikuti perkembangan persaingan antara Manchester United, Arsenal dan Chelsea secara serius, Anda mungkin akan menjadi tergantung pada tayangan eksklusif Liga Inggris di TV 7. Sedangkan orang lain yang lebih tertarik Liga Spanyol dan tidak tertarik akan Liga Inggris mungkin akan tidak mengetahui bahwa situs TV 7 berkaitan Liga Inggris telah di up date, atau tidak melihat pemberitaan Liga Inggris di Harian Kompas.
Sumber ketergantungan yang kedua ialah kondisi sosial. Model ini memperlihatkan sistem media dan institusi sosial itu saling bekerjasama dengan khalayak dalam membuat kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan menghipnotis khalayak untuk menentukan aneka macam media, sehingga bukan sumber media massa yang membuat ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
2.4 Efek-Efek Komunikasi
1. Efek Ekonomi : Kehadiran media massa di tengah kehidupan insan sanggup menumbuhkan aneka macam perjuangan produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.
2. Efek Sosial : Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai jawaban dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, contohnya kehadiran televisi sanggup meningkatkan status dari pemiliknya.
3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari : Terjadinya penjadwalan acara sehari-hari, contohnya sebelum pergi ke kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran informasi di televisi.
4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman : Orang memakai media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman, contohnya untuk menhilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.
5. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu : Kehadiran media massa bukan saja sanggup menghilangkan perassan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga sanggup menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan bahagia atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.
6. Efek Kognitif ialah jawaban yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa sanggup membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi ihwal benda, orang atau daerah yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media ialah realitas yang sudah diseleksi.
7. Efek Proposional Kognitif : Efek proposional kognitif ialah bagaimana media massa memperlihatkan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi mengakibatkan kita lebih mengerti ihwal bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah mengakibatkan imbas proposional kognitif.
8. Efek Afektif : Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada imbas kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak ihwal sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak dibutuhkan sanggup turut mencicipi perasaan iba, terharu, sedih, gembira, murka sehabis mendapatkan pesan dari media massa.
2.5 Peran dan Fungsi Komunikasi Massa
Sifat melengkapi dengan lebih detail, dikemukakan oleh McQuail (1987), ia melihat fungsi komunikasi massa dalam dua kategoris yaitu, Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat dan fungsi komunikasi massa untuk individu.
a) Fungsi Komunikasi Massa Untuk masyarakat
McQuail menyatakan bahwa fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:
1. Informasi:
· Menyediakan informasi ihwal bencana dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.
· Menunjukkan korelasi kekuasaan.
· Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
2. Korelasi:
· Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna bencana dan informasi.
· Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
· Melakukan sosialisasi.
· Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
· Menentukan urutan prioritas dan memperlihatkan status relatif.
3. Kesinambungan:
· Mengepresikan budaya mayoritas dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
· Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4. Hiburan:
· Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
· Meredakan ketegangan sosial.
5. Mobilisasi:
· Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan adakala juga dalam bidang agama.
b) Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
Sedangkan fungsi komunikasi massa untuk individu meliputi:
1. Informasi:
· Mencari informasi ihwal bencana dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
· Mencari bimbingan menyangkut aneka macam persoalan praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
· Memuaskan rasa ingin tahu dan minat minum.
· Belajar, pendidikan diri sendiri.
· Memperoleh rasa tenang melalui penambahan pengetahuan.
2. Identitas pribadi:
· Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
· Menemukan model perilaku.
· Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
· Meningkatkan pemahamna ihwal diri-sendiri.
3. Integrasi dan interaksi sosial:
· Memperoleh pengetahuan ihwal keadaan orang lain; tenggang rasa sosial.
· Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
· Menemukan topipembicaraan dan interkasi sosial.
· Memperoleh sahabat selain dari manusia.
· Membantu menjalankan tugas sosial.
· Memungkinkan seseorang untuk sanggup menghubungi sanak –keluiarga, teman, dan masyarakat.
4. Hiburan:
· Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
· Bersantai.
· Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
· Mengisi waktu. Penyaluran emosi.
· Membangkitkan gairah seks.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari klarifikasi diatas sanggup disimpulkan bahwa komunikasi massa ialah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Ciri-ciri dari komunikasi massa ialah bersifat tidak langsung, terbuka, satu arah dan mempunyai publik yang tersebar. Komunikasi massa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menghipnotis khalayak, antara lain : teori efek tradisi (The Effect Tradition) ; Uses, Gratifications and Depedency ;Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory); Teori Ketergantungan (Dependency Theory). Efek-efek yang muncul pada komunikasi massa ialah : Efek Ekonomi, Efek Sosial , Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari, Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman, Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu, Efek Kognitif, Efek Proposional Kognitif, dan Efek Afektif. Peran dan fungsi dari komunikasi massa dibagi menjadi 2 yaitu, a) Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu (Informasi, Identitas pribadi, Integrasi dan interaksi sosial, Hiburan) dan b) Fungsi Komunikasi Massa Untuk masyarakat (Informasi, Korelasi, Kesinambungan, Hiburan, Mobilisasi)
Pertanyaan dan jawaban:
A. Pilihan Ganda
1. Komunikasi massa berasal dari istilah.....(E)
a. Bahasa Yunani d. Bahasa Sansekerta
b. Bahasa Belanda e. Bahasa Inggris
c. Bahasa Latin
2. Apa yang dimaksud komunikasi massa berdasarkan Bittner (1980:10)? (A)
a. Pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
b. Produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan forum dari arus pesan yang kontinyu.
c. Setiap bentuk komunikasi yang memberikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran.
d. Komunikasi yang memakai media massa atau komunikasi yang mass mediated.
e. Komunikasi yang dilakukan oleh sebagian orang untuk memberikan informasi atau pesan kepada khalayak.
3. Komunikasi bersifat satu arah artinya.....(B)
a. Harus melalui media teknis.
b. Tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
c. Ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d. Mempunyai publik yang secara tersebar.
e. Adanya interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
4. Komunikasi bersifat terbuka artinya.....(C)
a. Harus melalui media teknis.
b. Tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
c. Ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d. Mempunyai publik yang secara tersebar.
e. Adanya interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
5. Apa yang dimaksud dengan Personal relationships dalam tipologi motivasi khalayak? (D)
a. Melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi.
b. Referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai.
c. Bentuk-bentuk pencarian informasi
d. Persahabatan; kegunaan sosial.
e. Pengendalian diri
6. Apa yang dimaksud dengan Personal identity dalam tipologi motivasi khalayak? (B)
a. Melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi.
b. Referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai.
c. Bentuk-bentuk pencarian informasi
d. Persahabatan; kegunaan sosial.
e. Pengendalian diri
7. Efek komunikasi yang berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai jawaban dari kehadiran media massa adalah.....(A)
a. Efek Sosial d. Efek Kognitif
b. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu e. Efek Afektif
c. Efek Proposional Kognitif
8. Efek komunikasi yang berkaitan dengan bagaimana media massa memperlihatkan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat.....(C)
a. Efek Sosial d. Efek Kognitif
b. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu e. Efek Afektif
c. Efek Proposional Kognitif
9. Contoh Hiburan dalam fungsi komunikasi massa untuk masyarakat adalah....(D)
a. Menyediakan informasi ihwal bencana dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.
b. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan
c. Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
d. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi
e. Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
10. Contoh identitas pribadi dalam fungsi komunikasi massa untuk individu adalah...(A)
a. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
b. Membantu menjalankan tugas sosial.
c. Memperoleh rasa tenang melalui penambahan pengetahuan.
d. Bersantai
e. Menemukan topipembicaraan dan interkasi sosial.
B. Essay
1. Jelaskan yang dimaksud dengan komunikasi massa!
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai akronim dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang memakai media massa atau komunikasi yang mass mediated.
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri komunikasi massa!
a. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.
b. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
c. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d. Mempunyai publik yang secara tersebar
3. Sebutkan faktor-faktor yang menghipnotis reaksi khalayak pada komunikasi massa!
a. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
b. Uses, Gratifications and Depedency
c. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
d. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
4. Apa imbas komunikasi massa terhadap individu? Sebutkan minimal 4 efek!
a. Efek Ekonomi
b. Efek Sosial
c. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
d. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
5. Sebutkan fungsi komunikasi massa!
Fungsi Komunikasi Massa untuk Masyarakat
a. Informasi
b. Korelasi
c. Kesinambungan
d. Hiburan
e. Mobilisasi
Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
a. Informasi
b. Identitas pribadi
c. Integrasi dan interaksi sosial
d. Hiburan