Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Nutrisi


 
A.PENGERTIAN
      Nutrisi ialah zat-zat gizi dan zat lain yang sanggup menghasilkan energi dan tenaga. Nutrisi juga bekerjasama dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh insan untuk mendapatkan masakan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan memakai bahan-bahan tersebut untuk kegiatan penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.

B.STRUKTUR DAN FUNGSI NUTRISI

Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam masakan yang sangat diharapkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
§  Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat ialah sebagai sumber energi utama dan merupakan materi bakar untuk otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula renal.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
§  Protein
berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi, metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi.
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
§  Lemak
Fungsi lemak ialah untuk menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal dari kulit.
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak binatang dan kacang-kacangan.
§ Vitamin
Ø  Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata. Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah dan sayuran berwarna.
Ø  Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati ikan tuna, salem
Ø  Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang dan gandum.
Ø  Vitamin K
Penting untuk penggumpalan  darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
Ø  Vitamin C
-          Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
-          Mempercepat penyembuhan luka
-          Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
-          Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
Ø   Vitamin B Compleks
-          Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
-          Meningkakan selera makan
-          Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
-          Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan kedelai.

C.NUTRISI ESENSIAL
Nutrisi dikatakan esensial bagi tubuh jikalau tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri sehingga harus dipenuhi dari sumber masakan menyerupai karbohidrat, protein, lemak dan banyak sekali vitamin dan mineral. Jadi, nutrisi esensial penting supaya tubuh sanggup memproduksi nutrisi nonesensial.

  1. Karbohidrat tersusun atas unsur C, H, O.
Karbohidrat ialah kelompok nutrien yang penting dalam susunan makanan. Fungsinya ialah sebagai sumber energi bagi tubuh. Senyawa ini mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Ada beberapa jenis karbohidrat, tetapi secara umum kita sanggup mengelompokkannya menjadi tiga menurut ukuran molekulnya, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Ukuran molekul monosakarida lebih kecil daripada disakarida, sedangkan disakarida lebih kecil daripada polisakarida. Dalam hal ini ukuran molekul polisakarida ialah yang paling besar dan termasuk ke dalam golongan senyawa nongula. Sedangkan monosakarida dan disakarida termasuk ke dalam golongan senyawa gula.

  1. Lemak tersusun atas unsur C, H, O.
Lemak ialah suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sendiri ialah ester dari gliserol dan asam lemak. Gliserol ialah alkohol trihidrat yang mempunyai tiga gugus hidroksil-OH. Sedangkan asam lemak ialah molekul yang mempunyai rumus umum R.COOH, dengan R memperlihatkan rantai hidrokarbon. Setiap gugus –OH gliserol beraksi dengan -COOH asam lemak membentuk. Berdasarkan strukturnya, lemak yang tersusun atas satu molekul gliserol dan mengandung tiga atau lebih molekul asam lemak disebut dengan trigliserida. Trigliserida ini mengandung dua atau tiga asam lemak yang berbada, yang dikenal sebagai trigliserida majemuk. Lemak alami ialah gabungan dari beberapa trigliserida majemuk. Dengan demikian, lemak alami juga mengandung sejumlah asam lemak yang berbeda. Fungsi dari lemak ialah penyedia energi terbanyak dibandingkan karbohidrat dan protein, 1 gram lemak bernilai 9,3 kalori, sebagai pelarut vitamin (A, D, E dan K), sebagai insulator sehingga tubuh sanggup mempertahankan suhu normal, serta sebagai pelindung organ-organ tubuh vital menyerupai bola mata dan ginjal.

  1. Protein tersusun atas C, H, O, S dan P.
Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makhluk hidup. Senyawa ini dijumpai dalam sitoplasma semua sel hidup, baik binatang maupun tumbuhan. Protein ialah substansi organik dengan kandungan unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang menyerupai dengan karbohidrat dan lemak. Di samping itu, protein juga mengandung nitrogen dan beberapa diantaranya mengandung sulfur dan fosfor. Tumbuhan sanggup menyintesis protein dari bahan-bahan anorganik yang terdapat di alam. Kandungan karbon dioksida di udara dan air tanah menyediakan suplai karbon, hidrogen dan oksigen yang penting untuk sintesis protein. Sedangkan suplai nitrogen diperoleh dari tanah dalam bentuk senyawa anorganik, umumnya berupa nitrat dan nitrit. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan (protein penting untuk pembentukan enzim, antibodi dan beberapa hormon), dan sebagai sumber energi (kelebihan protein sanggup dipakai sebagai sumber energi, setiap 1 gram protein menyediakan 17 kj (4 kkal).

  1. Vitamin
Vitamin ialah sekelompok senyawa organik kompleks yang diharapkan oleh tubuh dalam jumlah kecil supaya tetap sehat. Vitamin pertama kali diperkenalkan pada tahun 1912 oleh Hopkins. Secara umum, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yakni vitamin larut-lemak (vitamin A, D, E dan K) dan vitamin larut-air (vitamin C dan kelompok vitamin B).

  1. Mineral
Unsur mineral ialah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang diharapkan oleh tubuh. Dalam makanan, unsur-unsur tersebut kebanyakan terdapat dalam bentuk garam-garam organik, menyerupai natrium klorida. Namun, beberapa mineral juga terdapat dalam bentuk senyawa organik, menyerupai sulfur dan fosfor. Sekitar 4% berat tubuh insan tersusun atas unsur mineral, menyerupai kalsium dan fosfor, terdapat dalam jumlah yang relatif besar di dalam sel tubuh. Mineral lain yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit dikenal dengan istilah unsur kelumit (trace element). Unsur mineral mempunyai beberapa fungsi di dalam tubuh. Sebagai pola kalsium, fosfor dan magnesium penting untuk penyusunan tulang dan gigi. Dari segi nutrisi, kalsium dan zat besi ialah unsur mineral yang paling penting lantaran terdapat dalam jumlah yang sedikit di susunan makanan. Sedangkan unsur kelumit yang terpenting bagi tubuh ialah iodin, alasannya unsur ini diharapkan oleh kelenjar tiroid untuk pembentukan tiroksin, yakni hormon yang berperan dalam pengaturan kecepatan oksidasi nutrien dalam sel tubuh.


D.ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN NUTRISI

  1. Pengkajian
1.      Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi sanggup dikaji :
a.       Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)
b.      Data biomedis (biomedical data)
c.       Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)
d.      Diet (dietary)

Tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi :
    • Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan imbas terhadap status kesehatan.
    • Mengumpulkan info khusus guna menetapkan planning asuhan keperawatan terkait nutrisi.
    • Menilai keefektifan asuhan keperawatan terkait nutrisi dan kemungkinan untuk memodifikasi asuhan tersebut (Potter & Perry, 1992).
    • Mengidentifikasi kondisi kelebihan nutrisi yang berisiko menjadikan obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi.
    • Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien (Barkauskas, 1994).

# Pengukuran antropometik
a.       Tinggi badan. Pengukuran tinggi tubuh pada individu remaja dan balita dilakukan dalam posisi bangkit tanpa ganjal kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi berbaring.

b.      Berat badan
@        Alat serta skala ukur yang dipakai harus sama setiap kali menimbang.
@        Pasien ditimbang tanpa ganjal kaki.
@        Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang.
@        Waktu penimbangan relatif sama, contohnya sebelum dan setelah makan.

c.       Tebal lipatan kulit
@        Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran.
@        Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
@        Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
@        Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan olekranon.
@        Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
@        Alat yang dipakai ialah kaliper

d.      Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang dipakai untuk pengukuran ini ialah kepala, dada dan otot kepingan tengah lengan atas.

# Pemeriksaan fisik
      Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang bekerjasama dengan problem malnutrisi. Prinsip investigasi ini ialah head to toe yaitu dari kepala hingga ke kaki.

# Pemeriksaan biokimia
      Nilai umum yang dipakai dalam investigasi ini ialah kadar total limfosit, albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit, keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).

Tanda dan tanda-tanda klinis defisiensi nutrisi

Bagian tubuh
Tanda klinis
Kemungkinan kekurangan
Tanda umum
Penurunan berat badan, lemah, lesu
Rasa haus adanya dehidrasi
Pertumbuhan terhambat
-Kalori
-Cairan
-Vitamin A
Rambut
Kusut, kakuningan, kekurangan pigmen
Protein
Kulit
Adanya radang pada kulit atau dermatitis
Sedangkan pada bayi terjadi dermatosis adanya petechial hemorhagik
Eksema
-Niasin, riboflavin dan biotinemak
-Asam asetat


-Pirodoksin
Mata
Fotofebia atau penglihatan ganda
Rabun senja
-Roboflavin
-Vitamin A
Mulut
Stomatis
Glositis
-Riboflavin
-Niasin, asam volat, sianokobalamin (vit B12) dan zat besi
Gigi
Karies gigi
Fluorida
Sistem neuramuskular
Kejang
Lemah otot
-Vitamin D
-Kalium
Tulang
Riketsia
Vitamin D
Sistem gastrointestinal
Anoreksia atau nafsu makan menurun
Mual dan muntah
-Tiamin
-Garam dapur
Sistem endrokin
Gondok
Iodium
Sistem kardiovaskular
Adanya pendarahan
Penyakit jantung
Anemia
-Vitamin K
-Tiamin
-Piridoksin dan zat besi
Sistem saraf
Kelainan mental
Kelainan saraf perifer
-Sianokobalamin




Riwayat Diet
Berikut ini ialah faktor yang menjadikan gangguan nutrisi
1.      Riwayat diet
o   Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
o   Asupan masakan tidak adekuat
o   Diet yang salah atau ketat
o   Kurangnya persediaan materi masakan selama 10 hari atau lebih
o   Pemberian nutrisi melalui intravena selama 10 hari atau lebih
o   Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan materi makanan
o   Tidak adekuatnya kemudahan penyiapan materi makanan
o   Tidak adekuatnya kemudahan penyimpanan materi makanan
o   Ketidakmampuan fisik
o   Lansia yang tinggal dan makan sendiri

2.      Riwayat penyakit
o   Adanya riwayat berat tubuh berlebih atau berkurang
o   Penurunan berat tubuh dan tinggi badan
o   Mengalami penyakit tertentu
o   Riwayat pembedahan pada sistem gastrointestinal
o   Anoreksia
o   Mual dan muntah
o   Diare
o   Alkoholisme
o   Gangguan yang mengenai organ tertentu (kanker)
o   Disabilitas mental
o   Kehamilan remaja
o   Terapi radiasi

3.      Riwayat pemakaian obat-obatan : aspirin, antibiotik, antasida, anti-depresan, agens anti-hipersentivitas, agens anti-imflamasi, agens anti-neoplastik, digitalis, laksatif, diuretik, natrium klorida dan vitamin atau preparat nutrien lain.

  1. Penetapan Diagnosis
Menurut NANDA, diagnosis keperawatan terkait problem nutrisi dibagi menjadi tiga (Kozier, 2004) :
Ø  Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Ø  Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
Ø  Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh.

  1. Perencanaan dan Implementasi
1.      Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
Yang bekerjasama dengan :
¨      Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntah.
¨      Penurunan penyerapan nutrisi
¨      Muntah, anoreksia, gangguan digesti
¨      Depresi, stres, isolasi sosial

Kriteria hasil
Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat kegiatan dan kebutuhan metabolik.

Indikator
§  Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
§  Mengidentifikasi kekurangan atau defisiensi dalam asupan sehari-hari
§  Menyebutkan metode-metode untuk meningkatkan nafsu makan

Intervensi umum
Mandiri
§  Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan yang adekuat.
§  Konsultasikan dengan hebat gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis masakan yang sesuai dengan klien.
§  Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.
§  Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
§  Tawarkan masakan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
§  Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan dikala makan dan hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan setelah makan.
§  Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan ekspresi yang baik.
§  Atur supaya posisi masakan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan dikala klien biasanya paling lapar.
§  Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan
F Tentukan masakan kesukaan klien dan atur supaya masakan tersebut tersaji apabila memungkinkan.
F Hilangkan bacin dan pemandangan yang tidak sedap dari area makan.
F Kontrol rasa nyeri dan mual sebelum makan.
F Anjurkan orang terdekat klien untuk membawa masakan yang diperbolehkan dari rumah apabila memungkinkan.
F Ciptakan lingkungan yang santai dikala makan.
§  Beri klien daftar materi nutrisi diet yang terdiri atas :
F Asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat.
F Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan lemak jenuh.
F Penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang.
F Asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat tubuh ideal.

2.      Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan
Yang bekerjasama dengan :
¨      Perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.
¨      Medikasi (Kortikosteroid, antihistamin, estrogen).
¨      Risiko peningkatan berat tubuh sebesar 12,5-15 kg selama kehamilan.
¨      Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolik.

Kriteria hasil
Klien akan menjelaskan mengapa beliau berisiko mengalami peningkatan berat badan.

Indikator
   Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit pengecapan atau panciuman.
   Mendiskusikan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
   Mendiskusikan imbas olah raga terhadap pengontrolan berat badan.

Intervensi umum
   Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, menyerupai penurunan indera pembau dan perasa imbas medikasi, atau riwayat penambahan berat tubuh lebih dari 15 kg selama kehamilan.
   Jelaskan imbas penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi kenyang setelah makan. Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan menurut penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan kenyang.
   Jelaskan rasional peningkatan selera makan akhir penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya, steroid, androgen).
   Diskusikan perihal asupan nutrisi dan peningkatan berat tubuh selama kehamilan.
   Tingkatkan kesadaran klien mengenai banyak sekali tindakan yang bisa menjadikan peningkatkan asupan makanan.
F Minta klien menuliskan seluruh masakan yang dikonsumsinya dalam 24 jam terakhir.
F Instruksikan klien untuk menciptakan buku harian diet selama 1 ahad yang menjelaskan hal-hal berikut : jenis makanan, kapan, dimana, dan mengapa klien makan, serta kehadiran orang lain dikala makan.
F Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan klien yang mempengaruhi asupan makannya.
   Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan kalori, menyerupai :
F Jangan makan pada dikala melaksanakan kegiatan.
F Minum satu gelas air sesaat sebelum makan.
F Kurangi porsi masakan tambahan, masakan berlemak, masakan elok dan alkohol.
F Siapkan masakan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan buang sisanya.
F Makan dengan perlahan dan kunyah masakan hingga sempurna.
   Instrusikan klien untuk memperbanyak kegiatan guna mengkremasi kalori.

3.      Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan
Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini menyerupai dengan risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh. Diagnosis ini menggambarkan individu yang mempunyai riwayat obesitas pada keluarga, yang juga memperlihatkan pola berat tubuh yang lebih tinggi serta individu yang pernah mempunyai riwayat peningkatan berat tubuh yang hiperbola (misalnya, kehamilan sebalumnya). Sampai penelitian klinis membedakan diagnosis tersebut ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual atau risiko) atau risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk memperlihatkan penyuluhan pribadi guna mambantu klien dan keluarga mengidentifikasi pola diet yang tidak sehat.

Evaluasi
Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila :
1.      Klien bisa mengatasi faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi diet.
2.      Klien bisa mengontrol pola makannya.
3.      Klien merasa nyaman dikala makan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel