Terapi Komplementer
Friday, 13 December 2013
Edit
A. PENDAHULUAN
1. Penggunaan
Pengobatan konvensional berubah dan Terapi Kesehatan Alternatif yang sedang diperkenalkan dan digunakan, pengobatan gres yang dianggap menggabungkan obat utama dengan Pengobatan alternatif dalam hal penyembuhan. Teknik-teknik penyembuhan yang obat konvensional tidak miliki dalam terapi alternative, beberapa diantaranya yakni : diet mode, pijat, terapi musik, iman kesembuhan, obat rakyat, naturopati, homeopati, penyembuhan chiropractic, terapi magnet, terapi herbal, dan lain-lain. Kita sanggup mendapatkan rasa kontrol atas kesehatan kita melalui terapi kesehatan alternatif yang meningkatkan kualitas umum kehidupan dengan menciptakan kita merasa lebih baik perihal diri kita. Seseorang merasa lebih damai kalau tekanan, stres, insomnia, gugup dan frustasi berkurang. Mereka mengurangi beberapa pengaruh samping yang biasanya melihat dalam pengobatan Kanker yang biasa dan juga membantu dalam mengurangi beberapa tanda-tanda menyerupai miskin, kelelahan nafsu makan, rasa sakit, penyakit, sembelit diare, dan sesak napas.
Sering dipakai bersama dengan obat konvensional, terapi alternatif sanggup cenderung untuk menutupi rasa sakit yang mungkin menyembunyikan problem fundamental yang tolong-menolong sangat serius. Saat ini ada kelompok pendukung kanker dan lain-lain yang menunjukkan gratis atau dengan biaya yang sangat rendah, terapi alternatif, beberapa penampungan dan rumah sakit mulai menyediakan terapi alternatif untuk perawatan kanker, bersama dengan pengobatan konvensional radioterapi dan kemoterapi untuk kanker. Terapi ini kini dipakai oleh banyak kanker pasien untuk mendukung diri mereka sendiri dalam usaha mereka melawan kanker. Namun, terapi kesehatan alternatif tidak harus dilihat sebagai alternatif yang akan dipakai sebagai pengganti obat-obatan ortodoks, tetapi harus dipakai sebagai pertolongan yang sangat berharga yang mengakui aspek-aspek spiritual dan emosional dan aspek fisik.
Ada peningkatan dalam penggunaan produk-produk kesehatan alternatif, Amerika memakai banyak bumbu dan vitamin serta menghabiskan sekitar milyaran produk-produk kesehatan alternative setiap tahunnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Davis, Eisenberg, Phillips dan Tindle pada 2005 ditetapkan bahwa terapi komplementer dan alternatif yang dipakai oleh sekitar 72 juta orang di Amerika, juga diindikasikan dari studi ini bahwa lebih dari miliaran orang per tahun dihabiskan untuk keluar-saku-untuk terapi ini berdasarkan Herman, Craig, & Caspi, 2005. Dalam masyarakat ketika ini, pengobatan komplementer sudah mulai diterima lantaran terapi alternatif membantu mereka mengatasi dan mengelola pengaruh pengobatan konvensional dengan mengurangi perasaan cemas dan persaan mereka yang sanggup dikontrol kembali dari kehidupan mereka sendiri.
2. Proses
a. Penyembuhan dengan transfer energi dan pemindahan penyakit ke suatu media.
b. Terapi ketuk berbasis hypnosis, khusus untuk mengatasi masalah-masalah yang bekerjasama dengan penyakit psikis menyerupai : stres, cemas, phobia, perilaku/kebiasaan buruk, emosional dan sejenisnya. Terapi ketuk juga sanggup dilakukan dari jarak jauh.
c. Tehnik penyembuhan diri sendiri (self healing) dengan yoga jari yang sanggup dilakukan kapan saja dan dimana saja dan sangat gampang dengan hasil konkret yang telah teruji.
d. Tehnik penyembuhan diri sendiri (self healing) dengan metode senam tunggal penyembuh penyakit dengan cara yang sederhana namun telah teruji menyembuhkan aneka macam penyakit medis dan non medis.
e. Penyembuhan dengan audio healing. Anda juga akan mendapatkan gratis audio-audio yang sanggup membantu menyembuhkan penyakit pasien. Beberapa pola audio healing contohnya penyembuhan segala penyakit, reparasi DNA, autis/adhd, kecanduan narkoba, kanker, tak bisa tidur dll.
3. Dampak
Terapi mempunyai dampak konkret dan negatif. Adapun beberapa dampak konkret dari terapi, yaitu :
1. Mengurangi rasa nyeri, contohnya terapi pijat untuk orang yang mengalami keseleo atau salah urat.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh, contohnya akupuntur, terapi pijat.
3. Produksi hormon sanggup dikendalikan, contohnya akupuntur, terapi gelombang otak.
4. Membuat kulit dan selaput lendir menjadi lebih peka terhadap rangsang
5. Melancarkan sirkulasi darah, contohnya terapi magnet, akupuntur, acupressure, massage therapy.
6. Otot yang kaku sanggup terelaksasi sempurna, contohnya akupuntur, terapi pijat, dll.
7. Mengobati penyakit, contohnya terapi radiasi, terapi magnet, terapi herbal, dll.
8. Membuat penampilan orang lebih menarik, contohnya akupuntur kecantikan yang sanggup mnurunkan ataupun menaikkan berat badan.
9. Mengurngi stress dan cemas, contohnya massage therapy dengan aroma terapi.
10. Menambah tinggi badan, contohnya terapi gelombang otak.
Sementara itu, dampak negative dari terapi, diantaranya :
1. Beberapa terapi ada yang sanggup menimbulkan rasa sakit ,seperti terapi pijat. Ada beberapa orang sehari sehabis dipijat mencicipi nyeri pada tubuhnya.
2. Dapat menimbulkan alergi tertentu. Contohnya, pada penggunaan minyak dalam terapi pijat, beberapa orang mempunyai sensitivitas tinggi terhadap kandungan dalam minyak tersebut sehingga dampak alergi, menyerupai gatal dan bercak-bercak merah.
3. Cenderung memerlukan waktu yang cukup usang dalam penggunaanya untuk menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Contohnya terapi radiasi dalam penyembuhan kanker tidak bias dilakukan dalam satu kali pelaksanaan namun perlu adanya tahapan-tahapan lebih lanjut.
4. Beberapa terapi terkadang menimbulkan pengaruh samping yang merusak salah satu kepingan tubuh. Contohnya, terapi radiasi pada penderita kanker yang mengakibatkan rontoknya rambut dan adanya resiko terjadinya kanker kulit.
5. Dapat mengganggu proses metabolisme tubuh. Contohnya, pasien sehabis menjalani terapi radiasi mengalami gangguan tidur dan berkurangnya nafsu makan.
B. KONSEP TEORI
1. Pengertian
Terapi (dalam Yunani: θεραπεία), atau pengobatan, yakni remediasi problem kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melaksanakan terapi disebut sebagai terapis. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Di antara psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi. Terapi pencegahan atau terapi Profilaksis yakni pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya kondisi medis. Sebagai pola yakni banyaknya vaksin untuk mencegah infeksi penyakit. Terapi abortive yakni pengobatan yang dimaksudkan untuk menghentikan kondisi medis dari perkembangan lebih lanjut. Pengobatan yang dilakukan pada tanda-tanda paling awal dari munculnya penyakit, menyerupai tanda-tanda sakit kepala migrain, yakni sebuah terapi abortive. Terapi supportive yakni suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.
Terapi merupakan kaedah untuk membantu seseorang pelajar untukbergerak balas terhadap aktiviti atau kemahiran. Menurut kamus perubatan Mosby (2001) terapi didefinisikan dengan rawatan pemulihan ke atas pesakit yang pernah menghidapi sebarang penyakit atau mengalami sesuatu kecederaan bertujuan mengembalikan kefungsian tubuh secara normal.Definisi terapi dalam konteks pendidikan ialah kaedah untuk membantu seseorang murid untuk bergerak-balas terhadap sesuatu aktiviti atau kemahiran.
2. Konsep
Konsep terapi dalam pendidikan khas yakni didasari dari konsep kepelbagaian kategori individu berkeperluan khas. Murid-murid berkeperluan khas mempunyai sama ada ketidakupayaan, abnormalitas halangan atau rintangan untuk mencapai perkembangan dari segi kognitif, emosi, sosial atau psikomotor. Sehubungan itu, kaedah terapi sanggup membantu murid-murid bermasalah pembelajaran mencapai perkembangan yang tersebut di atas.
Terapi dalam pendidikan khas yakni salah satu kaedah yang dipakai dalam pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Aktiviti-aktiviti dalam terapi sanggup membantu murid menguasai sesuatu kemahiran dari satu peringkat ke satu peringkat yang lebih tinggi.
Efek terapi (dampak positif) yang diinginkan dari sebuah pengobatan, terapis juga sanggup mengakibatkan dampak negatif yang tidak diharapkan. Ketika dampak negatif yang ditimbulkan lebih kecil/lemah dari dampak positifnya, maka hal itu sering disebut sebagai Efek samping. Efek samping merupakan hasil dari dosis atau prosedur yang tidak tepat (yang biasanya disebabkan oleh kesalahan medis). Beberapa pengaruh samping hanya muncul pada awal/permulaan perawatan, ketika peningkatan dan penghentian perawatan. Penggunaan obat atau intervensi medis lainnya yang merupakan kontraindikasi sanggup meningkatkan risiko pengaruh samping. Beberapa pasien terkadang menghentikan terapi lantaran pengaruh samping yang ditimbulkannya. Tingkat keparahan dari pengaruh samping ini bervariasi, mulai dari rasa mual sampai sanggup menimbulkan kematian. Efek samping yang umum terjadi di antaranya perubahan berat badan, perubahan tingkat enzim, perubahan patologis yang terdeteksi pada level mikroskopis, makroskopis, atau psikologis. Efek samping sanggup mengakibatkan perubahan yang sanggup dipulihkan kembali maupun permanen, termasuk peningkatan atau penurunan kerentanan individu terhadap obat / materi kimia, makanan, atau mekanisme tertentu (misalnya interaksi terhadap obat).
3. Indikasi
1. Berbagai keadaan nyeri menyerupai nyeri kepala, migren, nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri sendi dan lain-lain
2. Kelainan fungsional menyerupai asma, alergi, insomnia, mual pada kehamilan
3. Beberapa kelainan saraf menyerupai hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan muka.
4. Berbagai keadaan lain menyerupai mengurangi nafsu makan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan stamina, pengaruh analgesi pada operasi dan lain-lain
5. Klien Psikotik menyerupai kecemasan, panik, depresi ringan
6. Klien yang mengalami stress dalam kehidupan penyakit / kematian.
7. Klien dengan gangguan keluarga, ketergantungan, dan sejenisnya
4. Kontra Indikasi
1. Kontraindikasi adikara pada penderita hemofilia.
2. Kontraindikasi sanggup timbul pada pasien yang gres saja menerima, sedang diberi, ataupun final mengalami pengobatan dengan antikoagulan. Dalam kondisi ini sanggup dilakukan hanya sehabis rehat dari pengeobatan jenis ini setidaknya dua minggu.
3. Waham
4. Depresi berat
5. Sosio / Psikopat
6. Sedang menjalani terapi lain
7. Tidak ada impian sembuh
8. Pembosan
C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Standar Operasional Prosedur dari terapi adalah
1. Klien tiba secara eksklusif bertemu dengan terapis
2. Dilakukan Observasi Wawancara untuk mengetahui secara luas dan mendalam keadaan / problem klien
3. Ditetapkan jenis terapi yang cocok untuk problem yang diderita, berupa Konseling, dan Intervensi pikiran bawah sadar (hypnose).
4. Ditetapkan aktivitas terapi, jumlah pertemuan yang disepakati bersama antara Klien dan Terapis.
5. Persiapan diri terapis :
1) Cuci tangan
2) Memakai alat proteksi diri
6. Persiapan alat-alat sesuai dengan terapi yang akan dilakukan
7. Persiapan pasien sesuai dengan terapi yang akan dilakukan
8. Persiapan lingkungan
9. Dilanjutkan dengan terapi yang akan dilakukan
10. Sesudah terapi ajari latihan-latihan yang perlu dilakukan secara berdikari untuk mempercepat penyembuhan.
Catatan :
· Arahkan klien untuk berdikari dan sembuh dari masalahnya.
· Klien dibuatkan disk yang berisi Terapi yang sanggup didengarkan untuk mempercepat dan memperkuat pengaruh penyembuhan.