Keperawatan Komplementer - Terapi Refleksi
Friday, 13 December 2013
Edit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Penggunaan
Terapi refleksi merupakan santunan energi yang dimasukan ke dalam tubuh untuk memperlancar peredaran darah, melenturkan otot-otot, meningkatkan daya tahan tubuh, stres, nyeri, dan ketegangan bisa dihilangkan, kekuatan dan kelenturan pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan, tidur bisa lebih berkualitas, restrukturisasi tulang, otot, dan organ sanggup dibantu, cedera gres dan usang bisa disembuhkan, konsentrasi dan ingatan sanggup ditingkatkan, bahkan rasa percaya diri dan harmoni bisa disegarkan (Harapan, 2009).Pamungkas (2009), juga menyatakan bahwa terapi refleksi ini bisa menyembuhkan hampir semua penyakit, tetapi tujuan utama dari terapi refleksi ini untuk kebugaran dan secara tidak eksklusif sanggup mencegah penyakit. Secara teoretis, terapi ini bisa untuk menyembuhkan segala penyakit termasuk penyakit infeksi. Infeksi bisa terjadi akhir tubuh dalam keadaan lemah. Badan tidak sanggup menghadapi kuman. Dengan pijat refleksi, daya tahan tubuh sanggup ditingkatkan lantaran semua organ menjadi dalam keadaan siaga, kerja samanya juga menjadi lebih tepat sehingga efeknya lebih besar untuk melawan serangan kuman.
Selain itu, pijat refleksi juga bisa mencegah munculnya penyakit kronis. Karena melalui pijat refleksi, akan diketahui organ-organ dalam tubuh yang bermasalah, menyerupai hati, ginjal, limpa, paru-paru, jantung, dan pankreas. Organ-organ itu berafiliasi dengan saraf di telapak kaki. Telapak kaki pecahan atas, misalnya, berafiliasi dengan dada dan paru-paru. Jika seseorang mencicipi sakit dikala pemijatan pada saraf tersebut, pertanda bahwa terdapat duduk kasus pada paru-parunya. Pijat refleksi makin efektif apabila ditunjang dengan asupan makanan yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik, dan cukup berolahraga.
1.2 Proses
Cara kerja refleksologi belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa teori yang bisa mewakilinya. Teori yang paling terkenal ialah refleksologi bekerja dengan mengirim pesan menenangkan ke sistem saraf pusat dengan mediator saraf perifer pada tangan dan kaki.Pesan ini kemudian memerintahkan tubuh untuk mengurangi tingkat ketegangan sehingga memicu relaksasi dan melancarkan pedoman darah. Teori kedua menyatakan bahwa stimulasi yang dihasilkan dari sesi refleksologi akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin dan monoamina, dua senyawa yang berfungsi mengontrol rasa sakit dan merangsang relaksasi.
Sedang teori ketiga, yang disebut Teori Zona, menyatakan refleksologi bekerja dengan cara yang menyerupai dengan akupunktur. Teori ini menyampaikan bahwa tubuh dibagi menjadi 10 zona vertikal, dan bahwa setiap otot dan organ dalam tubuh sanggup dirangsang dengan melaksanakan tekanan atau pijitan pada tangan dan kaki.
Sesi refleksologi umumnya akan dimulai dengan pemanasan pada kaki. Metode pijat refleksi selanjutnya ialah memijat atau menekan titik refleksi pada kaki atau tangan. Pemijatan atau pengutamaan titik refleksi ini bertujuan untuk merangsang saraf-saraf yang berafiliasi dengan organ tubuh yang sakit atau mengalami gangguan. Titik-titik refleksi bersama-sama terdapat di seluruh tubuh. Peredaran darah ke seluruh tubuh melalui jalur saraf berafiliasi dengan seluruh organ tubuh. Jalur saraf tersebut ada yang melewati kaki dan tangan. Pada tempat kaki dan tangan, terdapat serabut-serabut saraf yang menjadi titik-titik refleks. Titik-titik refleksi pada kaki atau tangan akan memperlihatkan rangsangan secara refleks (spontan) pada dikala dipijat atau ditekan. Rangsangan tersebut akan mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak dan diproses dengan cepat, kemudian diteruskan menuju saraf pada organ tubuh yang mengalami gangguan. Salah satu penyebab organ tubuh mengalami gangguan atau sakit ialah adanya penyumbatan pedoman darah menuju organ tersebut. Saat titik refleks dipijat atau ditekan, gelombang yang merambat akan menghancurkan atau memecah penyumbatan tesebut sehingga pedoman darah akan kembali lancar.
1.3 Dampak
Refleksologi bisa menghasilkan aneka macam perubahan fisik dalam tubuh. Reaksi yang paling umum dijumpai ialah relaksasi tubuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan secara umum. Terapi pijat refleksi kaki sanggup memperlihatkan imbas relaksasi yang serupa dengan ketika berjalan di atas bebatuan. Pemijatan pada telapak kaki akan memperlihatkan rangsangan yang bisa memperlancar pedoman darah dan membantu pembuangan produk limbah. Aliran darah yang lancar memungkinkan nutrisi penting mencapai sel-sel tubuh. Sirkulasi pedoman darah yang lancar juga akan memperlihatkan imbas relaksasi dan kesejukan pada seluruh anggota tubuh. Pijatan dan tekanan pada refleksologi bisa memperlihatkan banyak manfaat menyerupai halnya terapi pijat yang lain.
Laporan Simposium Refleksologi Cina di tahun 1996 menemukan bahwa refleksologi kaki 93,63% efektif merawat 63 penyakit. Setelah menganalisa 8.096 kasus, Dr. Wang Liang melaporkan bahwa refleksologi efektif dalam menyembuhkan 48,68% dari semua masalah yang ada dan efektif untuk merawat 44,95% kasus. Studi lainnya di Inggris, melibatkan 15 perempuan yang mendapat sesi setengah jam refleksologi selama delapan minggu. Hasil temuan mendapati adanya perbaikan fisik dan emosional yang nyata, peningkatan keyakinan diri, untuk tetap termotivasi dan juga konsentrasi.
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Pengertian
Refleksi meliputi pengutamaan pada beberapa pecahan dari kaki, tangan dan indera pendengaran dengan tujuan untuk memperbaiki kesehatan. Refleksologi ialah teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada aneka macam titik-titik tertentu di kaki - tangan dan pecahan bagian tubuh lainnya. Selain itu, refleksologi juga didefinisikan sebagai cara pengobatan dengan merangsang aneka macam tempat refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan indera pendengaran yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) aneka macam kelenjar, organ, dan pecahan tubuh lainnya. 2.2 Konsep
Prinsip pijat refleksi intinya ialah memanipulasi titik pusat simpul saraf atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jikalau ada gangguan kerja organ tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk tanda-tanda sakit. Dalam terapi pemijatan, rasa sakit ini biasanya timbul lantaran titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan dikala dilakukan investigasi atau diagnosa. Setelah terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami gangguan, bukan tanda-tanda sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya.
Refleksologi memakai teknik urutan pada 62 titik utama yang ada pada telapak kaki seseorang. Titik titik refleksi memiliki kekerabatan dengan organ utama pada tubuh antaranya jantung, paru-paru, ginjal, organ seks dan otak.
1. Titik refleksi pada kaki pecahan bawah (telapak), titik-titik refleksi pada telapak kaki berafiliasi dengan seluruh organ tubuh. Titik-titik refleksi dibagi menjadi pecahan bawah jari-jari, telapak pecahan depan, telapak pecahan tengah, dan telapak pecahan belakang. Titik refleksi pada pecahan bawah jari-jari kaki berafiliasi dengan organ otak, dahi, hidung, leher, mata, dan telinga. Titik refleksi pada telapak pecahan depan berafiliasi dengan bahu, pundak (otot trapezius), kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan paru-paru. Titik refleksi pada telapak pecahan tengah berafiliasi dengan lambung, usus 12 jari, pankreas, kelenjar adrenalin, ginjal, jantung, usus besar, dan limpa. Titik refleksi pada telapak pecahan belakang berafiliasi dengan ureter (saluran kencing), usus kecil, kandung kemih, rektum, anus, lutut, insomnia, dan kelejar reproduksi.
2. Titik refleksi pada punggung kaki, titik-titik refleksi pada punggung kaki pecahan depan berafiliasi dengan kelenjar getah bening, organ keseimbangan, dada, sekat rongga dada dan perut, amandel, rahang, dan jalan masuk pernapasan. Titik refleksi pada punggung kaki pecahan belakang dan samping berbuhubungan dengan bahu, lutut, indung telur atau testis, sendi pinggul, tulang tungging, tulang belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan pinggul.
3. Titik refleksi pada kaki pecahan samping dalam, titik refleksi pada kaki pecahan depan berafiliasi dengan hidung, leher, kelenjar paratiroid, dan punggung. Titik refleksi pada kaki pecahan belakang berafiliasi dengan pinggang, kandung kemih, kelangkang, tulang paha, kelenjar getah bening, rahim, prostat, tulang rusuk, dan dubur.
![]() |
Gambar. Titik Refleksi Kaki
Terapi pijat refleksi kaki harus dilakukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Contohnya, pada proses penanganan masalah indera pendengaran berdenging , tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang berafiliasi dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kaki yang berafiliasi dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga harus dilakukan. Hal ini disebabkan semua organ tersebut berkaitan dengan organ telinga.
Sebagian orang akan merasa lebih baik dikala pertama kali dipijat refleksi tetapi untuk sebagian orang dampak pijat refleksi tidak sanggup eksklusif dirasakan. Untuk itu, sebaiknya pijat refleksi harus dilakukan secara sedikit demi sedikit dalam kurun waktu tertentu. Jika terlalu cepat juga kurang baik dan jikalau terlalu usang maka toksin-toksin akan kembali mengendap. Sebaiknya lakukan pijat berikutnya 3 - 4 hari sehabis pijat yang sebelumnya atau diadaptasi dengan kondisi tubuh pasien.
2.3 Indikasi
Refleksologi telah usang dikenal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi gangguan pada saraf dan peredaran darah. Selain itu, refleksi juga berfungsi untuk :
· Meningkatkan daya tahan individu
· Mengurangi risiko tulang ringkih atau keropos
· Menyeimbangkan tata letak badan
· Melancarkan pergerakan
· Menguatkan otot kaki
· Mengurangi risiko kencing tidak lancar
· Menguatkan tulang dan pinggul
· Mengurangi risiko sakit sendi
· Meredakan rasa letih
· Menghindarkan risiko sembelit
· Mengurangi duduk kasus usus
· Mengurangi duduk kasus organ reproduksi.
· Membantu mengatasi sakit kepala
· Membantu mengatsi depresi
· Membantu mengatasi sindrom pra-haid, asma, dan penyakit kulit
2.4 Kontra Indikasi
Pijat refleksi termasuk salah satu metode penyembuhan atau terapi kesehatan yang tidak menjadikan imbas samping selama dilakukan secara baik dan sesuai petunjuk. Namun ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan cara dipijat refleksi antara lain :
1. Matinya urat saraf akhir kecelakaan, benturan, stroke atau penyakit lainnya. Pemijatan pada tempat refleksi dilarang dianjurkan alasannya ialah tidak akan memperlihatkan reaksi atau respon terhadap organ yang berafiliasi dengan tempat refleksi.
2. Tumpulnya kepekaan urat saraf lantaran terlalu banyak minum obat kimia. Terlalu sering dan banyak meminum obat kimia sanggup menciptakan urat saraf menjadi tumpul atau kurang peka, lantaran tugas yang alami telah di gantikan atau dimatikan oleh obat kimia tersebut.
3. Kanker yang terlalu parah lantaran telat ditangani.
BAB III
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)
3.1 Pijat Refleksi Kaki
I. Tahap Persiapan
A. Persiapan klien :
· Memperkenalkan diri
· Menjelaskan tujuan
· Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
B. Persiapan Lingkungan :
Menutup pintu atau memasang sampiran
C. Persiapan Alat
· Minyak urut
· Waskom 1 buah
· Air Hangat
· Garam
· Handuk 1 buah
II. Tahap Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Rendam kaki pasien dalam air hangat yang telah dibubuhi garam selama 10-15 menit
3. Keringkan kaki pasien dengan handuk
4. Minta pasien untuk berbaring dan anjurkan pasien untuk rileks
5. Pakailah minyak ketika akan melaksanakan teknik pijatan refleksi.
6. Ketika dipijat, apabila makin sakit maka makin baik. Namun harus diperhatikan pula daya tahun dari penderita, alasannya ialah setiap orang berbeda-beda daya tahannya. Maka dari itu para pemijat refleksi harus memberi tahu pasiennya biar menahan sakit ketika dipijat. Apabila penderita menahan sakit hingga pucat pada mukanya, berarti sakitnya melampaui daya tahannya, maka dari itu perlu diistirahatkan.
7. Daerah refleksi yang terdapat pada titik kaki, cara memijat refleksi pada titik kaki yaitu dari arah bawah ke atas. Kemudian untuk disekitar titik betis memijatnya berdasarkan arah pedoman darah.
8. Ketika melaksanakan pijat refleksi pada kaki perlu memakai tulang jari telunjuk yang dilipatkan untuk memijat, khusus pada titik refleksi yang letaknya agak tersembunyi atau telapak kaki yang banyak dagingnya.
9. Lama waktu ketika melaksanakan pijat refleksi ialah sekitar 30 – 40 menit. Tetapi juga bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien.
10. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pengobatan.
11. Bagi penderita penyakit jantung, kencing gula, lever, kanker jangan memijat dengan keras. Tiap tempat refleksi pada titik kaki tidak lebih dari 2 menit.
12. Selama pemijatan, hentikan terlebih dahulu obat-obatan dari apotik / dokter. Hal ini lantaran sanggup menghambat kesembuhan, terkecuali penderita penyakit Jantung dan kencing gula, obat-obat tersebut tetap diperlukan.
13. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 ahad untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis dipijat 3x dalam seminggu atau 2 hari sekali. Jangan memijat setiap hari
14. Setelah simpulan memijat, basuh tangan hingga bersih
15. Anjurkan pasien untuk minum air putih 2-3 gelas atau 500 cc. Hal ini akan membantu membuang kotoran di dalam tubuh pasien. Khusus untuk penderita penyakit ginjal, jangan minum air putih sehabis pijat refleksi lebih dari 150 cc.
III. Tahap Akhir
A. Evaluasi persaan klien
B. Kontrak waktu untuk acara selanjutnya
C. Dokumentasikan mekanisme dan hasil observasi
3.2 Pijat Refleksi Tangan Sederhana ( Dilakukan Sendiri)
I. Tahap Persiapan
1. Cuci hingga tangan hingga bersih, pastikan kuku tidak panjang
2. Lakukan pemanasan tangan dengan senam ringan atau peregangan tangan
II. Tahap Pelaksanaan
1. Lakukan pijat menyerupai pada gambar 1 dengan tekanan yang cukup, tahan tiap titik pijatan 2-3 detik, bisa juga diguyer, lakukan berulang-ulang disekitar titik itu, terus hingga pada titik menyerupai gambar 2

Gambar. 1
![]() |
Gambar. 2
2. Setelah itu lanjutkan menyerupai pada gambar 3. Bisa juga lakukan pijatan ditiap ujung jari.
![]() |
Gambar. 3
3. Teknik merangkai antar jari kedua tangan juga bisa dilakukan menyerupai pada gambar 4. Tentu bukan sekedar merangkai, namun juga sambil memberi tekanan, jari-jari saling memijit atau salaing menarik.
![]() |
Gambar. 4
Untuk hasil yang optimal bisa dipelajari zona refleksi tangan menyerupai pada gambar di bawah ini.


